This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
Freelance translator and/or interpreter, Verified site user
Data security
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
English to Indonesian: Moby Dick opening paragraph General field: Art/Literary Detailed field: Poetry & Literature
Source text - English Call me Ishmael. Some years ago--never mind how long precisely-- having little or no money in my purse, and nothing particular to interest me on shore, I thought I would sail about a little and see the watery part of the world. It is a way I have of driving off the spleen and regulating the circulation. Whenever I find myself growing grim about the mouth; whenever it is a damp, drizzly November in my soul; whenever I find myself involuntarily pausing before coffin warehouses, and bringing up the rear of every funeral I meet; and especially whenever my hypos get such an upper hand of me, that it requires a strong moral principle to prevent me from deliberately stepping into the street, and methodically knocking people's hats off--then, I account it high time to get to sea as soon as I can. This is my substitute for pistol and ball. With a philosophical flourish Cato throws himself upon his sword; I quietly take to the ship. There is nothing surprising in this. If they but knew it, almost all men in their degree, some time or other, cherish very nearly the same feelings towards the ocean with me.
Translation - Indonesian Panggil aku Ishmael. Beberapa tahun yang lalu—tak penting berapa tepatnya—ketika hampir atau sudah habis uang dalam dompetku, dan ketika sudah tak ada lagi suatu apa pun yang menarik hatiku di daratan, aku niatkan diri untuk berlayar dan berjumpa dengan lautan dunia. Itulah caraku untuk mengusir kemarahan, sekaligus memperlancar peredaran darah. Tiap kali mulai suram mulutku, tiap kali tiba November kelabu di sukmaku, tiap kali tanpa sadar aku berhenti di depan gudang peti mati, dan karenanya teringat akan setiap pemakaman yang pernah kuhadiri; dan utamanya tiap kali melankoli berhasil mangalahkanku dengan telaknya sampai-sampai aku hampir tergoda untuk turun ke jalan dan memukuli orang—saat itulah aku rasa aku harus pergi ke laut sesegera mungkin. Itu, buatku, adalah pengganti untuk pistol dan peluru. Dengan gempita falsafi, Cato menghujamkan pedangnya ke tubuhnya sendiri; dengan tenang, aku menaiki kapalku. Itu sama sekali tidak mengejutkan. Andai saja mereka mengenalnya, aku yakin hampir semua orang, pada satu atau lain waktu, dengan cara mereka masing-masing, akan merasakan hal yang sama terhadap laut.
German to Indonesian: Franz Kafka - Das nächste Dorf General field: Art/Literary
Source text - German Mein Großvater pflegte zu sagen: »Das Leben ist erstaunlich kurz. Jetzt in der Erinnerung drängt es sich mir so zusammen, daß ich zum Beispiel kaum begreife, wie ein junger Mensch sich entschließen kann ins nächste Dorf zu reiten, ohne zu fürchten, daß – von unglücklichen Zufällen ganz abgesehen – schon die Zeit des gewöhnlichen, glücklich ablaufenden Lebens für einen solchen Ritt bei weitem nicht hinreicht.«
Translation - Indonesian Dulu kakekku sering berkata: "Hidup ini sangatlah singkat. Kini aku bisa mengingat seluruh bagian hidupku dengan amat jelas, hingga aku tidak bisa mengerti, misalnya, mengapa seorang pria muda memutuskan untuk berkuda ke desa sebelah, tanpa merasa khawatir—selain akan kecelakaan, tentu saja—bahwa umur manusia bahagia kebanyakan sama sekali tidak akan cukup untuk melakukan perjalanan seperti itu."
French to Indonesian: Un extrait de Candide, de Voltaire General field: Art/Literary
Source text - French Candide, dans le fond de son cœur, n’avait aucune envie d’épouser Cunégonde ; mais l’impertinence extrême du baron le déterminait à conclure le mariage, et Cunégonde le pressait si vivement qu’il ne pouvait s’en dédire. Il consulta Pangloss, Martin, et le fidèle Cacambo. Pangloss fit un beau mémoire par lequel il prouvait que le baron n’avait nul droit sur sa sœur, et qu’elle pouvait, selon toutes les lois de l’empire, épouser Candide de la main gauche. Martin conclut à jeter le baron dans la mer ; Cacambo décida qu’il fallait le rendre au levanti patron, et le remettre aux galères, après quoi on l’enverrait à Rome au père général par le premier vaisseau. L’avis fut trouvé fort bon ; la vieille l’approuva ; on n’en dit rien à sa sœur ; la chose fut exécutée pour quelque argent, et on eut le plaisir d’attraper un jésuite, et de punir l’orgueil d’un baron allemand.
Translation - Indonesian Sebenarnya, dalam lubuk hati Candide sama sekali tak ada keinginan untuk menikahi Cunégonde; tapi kelancangan si Baron mendorongnya untuk segera menasbihkan pernikahannya dengan Cunégonde, dan Cunégonde sendiri juga mendesaknya dengan amat kukuh, hingga ia tak sanggup mengingkari janjinya. Ia meminta nasihat Pangloss, Martin, dan Cacambo, kawannya yang senantiasa setia. Pangloss membuktikan dengan kata-kata yang indah bahwa si Baron tak punya hak atas adiknya, dan bahwa Cunégonde, menurut keseluruhan undang-undang yang berlaku di negeri itu, dapat menikahi Candide, meski derajat Candide lebih rendah darinya. Martin menyarankan untuk melempar si Baron ke laut; Cacambo memutuskan bahwa mereka sebaiknya mengembalikan si Baron kepada si nakhoda dari Levant sekaligus menjadikannya budak di kapal galley lagi, untuk kemudian mengirimnya kembali pada Bapa Jenderal di Roma. Saran Cacambo dianggap sebagai yang terbaik; si wanita tua menyetujuinya; Cunégonde sama sekali tidak diberitahu soal itu; saran Cacambo akhirnya dapat dilaksanakan dengan biaya yang tak seberapa, dan mereka semua pun dapat merasakan betapa nikmatnya menipu seorang Yesuit sekaligus menghukum keangkuhan seorang baron Jerman.
Indonesian to English: Legal Translation Sample (Judgment) General field: Law/Patents
Source text - Indonesian Bahwa dengan tidak diserahkannya peralatan tersebut kepada Tergugat dalam rangka pengerjaan Proyek, berdampak buruk kepada Tergugat selaku pihak kontraktor, karena dengan berada di tengah situasi yang serba tidak pasti dari Penggugat, Tergugat harus menunggu dalam waktu yang cukup lama penyerahan peralatan yang diperlukan untuk pengerjaan Proyek. Selama proses menunggu tersebut, sudah pasti menimbulkan biaya-biaya yang tidak sedikit dan biaya akibat penundaan penyerahan peralatan yang berefek pada terganggunya pelaksanaan pekerjaan di Proyek tersebut harus ditanggung oleh Tergugat seperti gaji karyawan, yang seharusnya tidak perlu terjadi apabila Penggugat dapat memenuhi kewajibannya;
Translation - English Whereas, the failure to hand over the equipment to the Respondent as part of the Project execution is detrimental to the Respondent in its role as a contractor, since, forced into uncertainty by the Claimant, the Respondent had to wait a substantial time for the acquisition of the equipment vital to the execution of the Project. Of course, in the period of time spent in waiting, not insubstantial expenses are incurred and the expenses caused by the delay of equipment acquisition that are detrimental to Project execution, such as employee salaries, which would not have been incurred had the Claimant been able to fulfill its responsibilities, should be borne by the Respondent;
Indonesian to English: Legal Translation Sample Eng-Ind (Agreement) General field: Law/Patents
Source text - Indonesian As a condition to the payment of First Installment and Second Installment by the Buyer to the Seller, the Seller shall provide and deliver to the Buyer with unconditional surety bond ("Surety Bond") which will be valid for 60 (sixty) days as security for the payments of First Installment and Second Installment by the Buyer to the Seller in accordance with Article 13.3 herein above…
Translation - English Sebagai syarat pembayaran Pengiriman Pertama dan Kedua oleh Pembeli kepada Penjual, Penjual harus menyediakan dan mengirim kepada Pembeli Surety Bond tanpa syarat (“Surety Bond”) yang akan berlaku selama 60 (enam puluh) hari sebagai jaminan pembayaran Pengiriman Pertama dan Kedua oleh Pembeli kepada Penjual sesuai dengan Pasal 13 Ayat 3 tersebut di atas...
More
Less
Experience
Years of experience: 12. Registered at ProZ.com: May 2014.
English to Indonesian (Himpunan Penerjemah Indonesia (Association of Indonesian Translators)) Indonesian to English (Himpunan Penerjemah Indonesia (Association of Indonesian Translators))
I am a professional, certified translator with, as of 2017, five years’ experience in the industry.
I am certified by the Association of Indonesian Translators in the English-Indonesian and Indonesian-English language pairs.
I translate from English, French, Italian, and German, but English is the only foreign language I am confident enough to translate into, and even then whether or not I would accept a translation job depends on the subject matter and the difficulty and quality of the source material.
I specialize the most in legal and literary translation, but from time to time I also receive translation jobs in other fields, provided that the source material is not so technical and detailed that it would require knowledge and experience of an actual expert in the subject matter.
I co-own and co-manage Penerbit Oak, an independent publisher based in Jogjakarta focusing on publishing translated literary works, most of which I translate myself from English, French, and German. Do keep in mind that these are publication-quality translation; you can’t expect to survive in a market as harsh as the Indonesian book industry without producing quality works.
As you can probably imagine, with such work experience, my strength lies in rendering foreign language text with all its linguistic nuances and complexities into natural and readable Indonesian. Due to my experience of translating oft-arcane and seldom straightforward literary works, I feel confident in stating that, at least in terms of grammar and vocabulary, no source text within my specialty is too difficult to understand for me.
While almost never receiving formal education in any subject related to translation or language in general, I am someone who you would call a language enthusiast and I learn most of what I know about language by rigorous self-study. That, of course, does not make me any less competent or knowledgeable than formally-educated Indonesian translators.
My personality is almost perfectly suited to translation job, in the sense that I am perfectly fine with working for many hours at my multi-monitor PC, and actually able to enjoy researching new information to make the best translation possible.
This user has earned KudoZ points by helping other translators with PRO-level terms. Click point total(s) to see term translations provided.